Senin, 21 Desember 2020

MENEMUKAN KEBAHAGIAAN DI BALIK SECANGKIR KOPI!

Halo. Selamat sore semuanya..

Apa kabar niiih? semoga dalam keadaan sehat semuanya ya..aamiin.

oiya salamnya ketinggalan..hehe. Assalamualaikum semuanyaa..

Wah, kayanya, ini akan menjadi hari yang special deh, apalagi cuacanya sejuk kaya gini.. kalian ngerasain gitu juga gak?

kalau gue sih lagi ngerasa special banget hari ini, karena udah lama banget gak nulis disini, haha. aseli kangen banget. sekangen itu. sama kamu. hiyaa.. gimana-gimana?.. fokus dong fokus.. ke dia. hiyaa.. gak gitu.. gue stop nih nulisnya? ya jangan dong... yaudah makanya lanjutin.. Iya..udah, ini lagi dilanjutin... udah dong, jangan marah melulu..haha. (ya begitulah kadang gue suka ribut sama diri gue sendiri. haha. ok skip)

Jadi nih ibarat rumah yang ditinggal satu tahun lebih sama penghuninya, pasti banyak debu gak sih? gak kebayangkan, kalo blog gue isinya ada sarang laba-laba, terus listriknya bermasalah, terus lampu-lampu jadi gak berfungsi, akhirnya seisi ruangan gelap, huhu. eh tapi tenang, sekarang gue udah mulai coba rapihin lagi, mulai coba perbaikin aliran listriknya lagi, jadi siapapun nantinya yang masuk udah gak perlu takut lagi, karena rumahnya udah terang. jadi karena udah terang, tinggal cari deh siapa yang mau jadi penghuninya? haha.

PERTAMA KALI KENAL DUNIA KOPI

Alhamdulillah.. akhirnya gue bisa punya waktu lagi buat selesaiin tulisan gue ini. haha. yuk ikutin sampe selesai ya! 

Jadi pertama kali gue kenal sama dunia kopi, awalnya itu dulu gue sering minum kopi pas waktu masih SMA, karena pada jaman itu gue anaknya suka lemes waktu berangkat kesekolah. hehe. suka ngantuk juga. hehe. alias begadang mulu. pada saat itu juga, gue masih jadi anak futsal, karena sebelum futsal itu butuh waktu yang lama untuk warming-up, jadi disitulah kopi gue bekerja, nah setelah minum kopi adrenalin gue langsung meningkat dan langsung munculin semangat gue lagi.. makanya gue setuju banget sama quotes "kopi hitam..semangatku.". dan setelah gue lulus, barulah dunia kopi sesungguhnya dimulai..

*sound drum roll*

Jadi... Awal ceritanya itu waktu tahun 2016..ada temen gue yang jadi barista di salah satu coffeeshop di Jakarta. Nah, karena yang jadi baristanya adalah temen gue, makanya gue langsung memberanikan diri untuk minta diajarin, gimana sih cara buat kopi pakai mesin yang banyak tombolnya itu. oiya, gue minta ajarinnya pas tempat kopinya udah tutup ya. jadi gak ganggu pas temen gue lagi kerja.

PERTAMA KALI MEMBUAT KEDAI KOPI 

Tahun 2018, setelah gue mendapatkan banyak pengalaman di dunia kopi (tapi ilmu bisnisnya yang gue tahu saat itu) yang gue rasa cukup untuk membuat suatu bisnis, alhamdulillah gue dipercaya untuk membuat usaha kedai kopi non profit dari nol. berangkat dari niat yang sama yaitu untuk memajukan perekonomian masyarakat yang ada di area sekitar, terutama di area sekitar masjid. akhirnya gue sama temen-temen berhasil mewujudkan itu. alhamdulillah kedai kopi itu masih ada sampai sekarang. Kedai kopi itu namanya Kopinangkau letaknya ada di sekitar Masjid Cut Meutia, di daerah Menteng, Jakarta Pusat.

Jujur. gue bangga sama diri gue sendiri, apalagi sama temen-temen yang pernah ikut terlibat dari awal sampai akhir dalam membangun model usaha seperti ini. masih gak nyangka, ilmu sedikit yang gue punya ternyata bisa menjadi bermanfaat, ini juga gak lepas dari pertolongan Allah.  karena niat awalnya adalah untuk kebaikan, jadi alhamdulillah setiap kesulitan pasti ada aja jalan yang diberikan untuk mencapai kemudahan.

 Ok done. mulai masuk ke inti ceritanya nih..

BELAJAR DARI KOPI, BAHAGIA ITU SEDERHANA

Ada hal menarik disini yang mau gue ceritain, jadi pas awal tahun 2017, sebelum gue membuat Kopinangkau tahun 2018 bersama teman-teman remaja masjid, sebelum juga gue mendalami dunia kopi sampai saat ini dan akhirnya sekarang gue bisa punya coffeeshop sendiri. sejujurnya, ini adalah salah satu cerita pribadi gue yang menjadi alasan kenapa gue bisa mendalami dunia kopi sejauh ini, berjuang dan bekerja keras di dalamnya sampai sejauh ini.

Menurut gue ini adalah salah satu cerita manis-dari seribu cerita tentang perjuangan membangun sebuah usaha di dalam dunia perkopian. dan bisa di bilang, mungkin kalau gue gak ketemu dia dan gak kenal dia, gue gak akan bisa seperti ini..haha.

Dia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang seketika bisa bikin detak jantung gue berhenti sejenak. #aih. Dia adalah wujud keindahan yang harus disyukuri. #aih. Dia seperti senja yang menawan dan selalu didambakan. #aih. haha. udah-udah, intinya setiap ketemu dia hari itu rasanya lebih menenangkan. #aihpalingserius.

Dia juga yang membuat gue harus berusaha kerja keras dalam mewujudkan salah satu mimpi gue, yaitu membuat coffeeshop sendiri. karena gue sadar saat itu, kenapa gue harus kerja keras. karena pada saat itu gue kenal dia ketika gue masih kerja jadi barista part time, sedangkan dia-udah bekerja di salah satu perusahaan asuransi yang bonafit di Jakarta, dan gue percaya saat itu, pasti umur kita masih gak beda jauh, makanya gue berani untuk memilih jalan ini. Haha. Jadi panjang deh ceritanya..

Jadi pada waktu itu, gue mengisi waktu jam kosong kuliah gue dengan menjadi barista part time disalah satu convenience store di jakarta, tepatnya di Gedung Summitmas yang berada di daerah Jend. Sudirman, Jakarta Selatan. selama gue jadi barista, gue selalu menempatkan customer itu seperti temen gue sendiri, jadi gak ada canggung disitu, karena mereka sering ngopi juga ditempat gue, jadi gue gak mau sekedar jual beli aja tanpa menjalin suatu hubungan di dalamnya, hubungan disini dalam arti silaturahmi loh ya atau bisa juga untuk menambah relasi, ohiya ditambah gue orangnya suka ngobrol, jadi kalo setiap ada customer, gue juga gak cuma coffeetalk aja, kadang juga cerita tentang masalah kerjaan, cerita kondisi jalanan yang macet, sampe ada juga yang cerita masalah pribadinya alias curhat soal percintaan. haha seru juga ya, jadi pendengar yang baik untuk orang lain. dan akhirnya, beberapa yang dulunya adalah customer gue; laki-laki dan perempuan, sekarang kita malah jadi temenan dan pernah ngopi bareng.. asik kan.

Lanjut setelah cerita itu, kok gue merasa ada yang aneh ya, ketika gue ketemu sama customer yang satu ini,. Fyi, ngobrol adalah hal yang menjadi kebiasaan gue lakuin ketika ketemu sama customer dan gue merasa enjoy, tapi engga sama dia. ketika gue ngobrol sama dia aliran darah gue berasa cepet. alias deg-degan. haha. gak mungkin. masa iya sih. akhirnya disitu gue coba tetap tenang. sambil buatin kopi untuk customer yang lain.

Sehari-dua hari atau satu minggu menurut gue itu masih tahap awal untuk mengenal seseorang. tapi bagaimana kalau sebulan-tiga bulan, bahkan lebih apakah itu masih bisa dibilang fase sebuah perkenalan? enggak mungkin. karena gue percaya sesuatu hal yang menjadi suatu kebiasaan dilakukan, ternyata itu bisa membuat kita lebih memahami. secara gak sadar, saat itu gue hampir hafal semua nama customer yang sering repeat order dan gue juga tau apa yang akan mereka order. tapi berbeda ketika sama dia.

Gue masih inget banget sampe sekarang, dia selalu order ice dolce latte, more condensed milk, less coffee and less ice, ice-nya 5 cube. itu yang selalu dia order. haha. detail banget ya. gokil. tapi itu kenyataan yang pernah gue lakuin. kebayangkan sebarapa seringnya kita ketemu? hampir 5/7 dalam seminggu. customer yang lain mungkin susah untuk gue tebak kapan mereka akan dateng, karena suka gak tentu, tapi engga sama perempuan yang suka senyum ini. gue inget, dia selalu dateng pagi sekitar jam 08.00-an untuk order kopi.

karena masih pagi juga, jadi gue selalu ketemu dia dalam keadaan on point, alias she is beautiful, cantik parah, make up-nya flawless, lipstiknya merah menandakan dia orangnya berani, kadang juga lipstiknya warna pink menandakan dia orangnya juga suka kasih sayang. haha. enggak-enggak. itumah gue ngarang aja soal warna lipstik. terlepas dari itu semua, dia anaknya baik, sungguh inner beauty ada pada dirinya, alias bikin gue terjun dari tebing kalo liat dia, haha dosa gak sih gue. abisnya dia murah senyum, ah melting lah pokoknya kalo liat dia senyum. haha. ketika gue ngobrol sama dia juga gue ngerasa nyambung, sampai akhirnya gue bisa tahu ternyata dia adalah lulusan dari universitas luar negeri, tapi dia mau kerja di indonesia, sumpah anaknya humble bgt dan she's a good girl brads.

Dan pada akhirnya..

Tidak ada hal yang pantas untuk disyukuri setelah gue kenal dia, karena dia yang membuat gue lebih bisa menghargai waktu, waktu pertemuan kita.

dimana obrolan tanpa sekat yang membuat kita dekat namun kita tidak saling terikat. 

Dan pada kenyataannya.

semua ini harus disadari bahwa sejatinya rumah bukan sekedar tempat, melainkan perasaan.

dan gue yakin, semua pertanyaan itu tidak semua langsung ada jawabannya sekarang.

dan semenjak itu, motivasi gue berubah untuk selalu mengimplementasikan kalimat ini.

"membuat kopi adalah panggilan hati. dan membuat bahagia adalah kecanduan hati."

haha. Boom!

Panjang juga nih cerita, haha.. Oiya dia apakabar ya sekarang? masih kerja di tempat yang lama gak ya? apa udah pindah? apa mau lanjut sekolah lagi diluar? apa udah nikah mungkin? hm. semoga aja belum. haha. aamiin. tapi sampai sekarang pun gue masih belum tau juga kabarnya dia sekarang dimana.. sampe sekarang juga masih jadi pertanyaan buat gue siapa nama panjang aslinya dia? karena dulu gue pernah cari social medianya tapi belum pernah ketemu sampai sekarang..

semoga dia dalam keadaan sehat-sehat aja ya. semoga dia juga masih suka kopi. haha. semoga dia baca dan gue mau ngajak dia main ke tempat kopi gue; Kakaku Coffee Roasters. dan kalaupun dia udah nikah dan ternyata udah berkeluarga, gue mau minta izin untuk pertama kali dan akan menjadi terakhir kalinya, yaitu minta foto di tempat kopi yang gue buat, karena gue mau kasih tahu ke semua orang bahwa salah satu cerita gue sampai bisa membangun tempat kopi ini, cerita perjalanan panjang gue di dunia kopi sampai saat ini adalah salah satunya karena dia. karena dia yang berhasil membuat gue jatuh cinta sama dunia kopi, dan itu semua terjadi karena berawal dari pertemuan gue sama dia. Makanya gue bersyukur banget sekarang, bisa kenal sama perempuan yang senyumnya cerah seperti sinar matahari pagi itu.

Demikian cerita diatas adalah salah satu kisah pahit dan manisnya perjalanan kehidupan gue. haha. enjoy.. apapun itu, gue tetap berusaha untuk selalu bersyukur dan terus berjalan untuk melanjutkan kehidupan kedepannya.

Sekali lagi terimakasih, terimakasih untuk kamu. Riri, yang menjadi pemeran utama di bagian isi cerita ini.

Akhir kata,
Assalamualaikum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar