Senin, 21 Desember 2020

MENEMUKAN KEBAHAGIAAN DI BALIK SECANGKIR KOPI!

Halo. Selamat sore semuanya..

Apa kabar niiih? semoga dalam keadaan sehat semuanya ya..aamiin.

oiya salamnya ketinggalan..hehe. Assalamualaikum semuanyaa..

Wah, kayanya, ini akan menjadi hari yang special deh, apalagi cuacanya sejuk kaya gini.. kalian ngerasain gitu juga gak?

kalau gue sih lagi ngerasa special banget hari ini, karena udah lama banget gak nulis disini, haha. aseli kangen banget. sekangen itu. sama kamu. hiyaa.. gimana-gimana?.. fokus dong fokus.. ke dia. hiyaa.. gak gitu.. gue stop nih nulisnya? ya jangan dong... yaudah makanya lanjutin.. Iya..udah, ini lagi dilanjutin... udah dong, jangan marah melulu..haha. (ya begitulah kadang gue suka ribut sama diri gue sendiri. haha. ok skip)

Jadi nih ibarat rumah yang ditinggal satu tahun lebih sama penghuninya, pasti banyak debu gak sih? gak kebayangkan, kalo blog gue isinya ada sarang laba-laba, terus listriknya bermasalah, terus lampu-lampu jadi gak berfungsi, akhirnya seisi ruangan gelap, huhu. eh tapi tenang, sekarang gue udah mulai coba rapihin lagi, mulai coba perbaikin aliran listriknya lagi, jadi siapapun nantinya yang masuk udah gak perlu takut lagi, karena rumahnya udah terang. jadi karena udah terang, tinggal cari deh siapa yang mau jadi penghuninya? haha.

PERTAMA KALI KENAL DUNIA KOPI

Alhamdulillah.. akhirnya gue bisa punya waktu lagi buat selesaiin tulisan gue ini. haha. yuk ikutin sampe selesai ya! 

Jadi pertama kali gue kenal sama dunia kopi, awalnya itu dulu gue sering minum kopi pas waktu masih SMA, karena pada jaman itu gue anaknya suka lemes waktu berangkat kesekolah. hehe. suka ngantuk juga. hehe. alias begadang mulu. pada saat itu juga, gue masih jadi anak futsal, karena sebelum futsal itu butuh waktu yang lama untuk warming-up, jadi disitulah kopi gue bekerja, nah setelah minum kopi adrenalin gue langsung meningkat dan langsung munculin semangat gue lagi.. makanya gue setuju banget sama quotes "kopi hitam..semangatku.". dan setelah gue lulus, barulah dunia kopi sesungguhnya dimulai..

*sound drum roll*

Jadi... Awal ceritanya itu waktu tahun 2016..ada temen gue yang jadi barista di salah satu coffeeshop di Jakarta. Nah, karena yang jadi baristanya adalah temen gue, makanya gue langsung memberanikan diri untuk minta diajarin, gimana sih cara buat kopi pakai mesin yang banyak tombolnya itu. oiya, gue minta ajarinnya pas tempat kopinya udah tutup ya. jadi gak ganggu pas temen gue lagi kerja.

PERTAMA KALI MEMBUAT KEDAI KOPI 

Tahun 2018, setelah gue mendapatkan banyak pengalaman di dunia kopi (tapi ilmu bisnisnya yang gue tahu saat itu) yang gue rasa cukup untuk membuat suatu bisnis, alhamdulillah gue dipercaya untuk membuat usaha kedai kopi non profit dari nol. berangkat dari niat yang sama yaitu untuk memajukan perekonomian masyarakat yang ada di area sekitar, terutama di area sekitar masjid. akhirnya gue sama temen-temen berhasil mewujudkan itu. alhamdulillah kedai kopi itu masih ada sampai sekarang. Kedai kopi itu namanya Kopinangkau letaknya ada di sekitar Masjid Cut Meutia, di daerah Menteng, Jakarta Pusat.

Jujur. gue bangga sama diri gue sendiri, apalagi sama temen-temen yang pernah ikut terlibat dari awal sampai akhir dalam membangun model usaha seperti ini. masih gak nyangka, ilmu sedikit yang gue punya ternyata bisa menjadi bermanfaat, ini juga gak lepas dari pertolongan Allah.  karena niat awalnya adalah untuk kebaikan, jadi alhamdulillah setiap kesulitan pasti ada aja jalan yang diberikan untuk mencapai kemudahan.

 Ok done. mulai masuk ke inti ceritanya nih..

BELAJAR DARI KOPI, BAHAGIA ITU SEDERHANA

Ada hal menarik disini yang mau gue ceritain, jadi pas awal tahun 2017, sebelum gue membuat Kopinangkau tahun 2018 bersama teman-teman remaja masjid, sebelum juga gue mendalami dunia kopi sampai saat ini dan akhirnya sekarang gue bisa punya coffeeshop sendiri. sejujurnya, ini adalah salah satu cerita pribadi gue yang menjadi alasan kenapa gue bisa mendalami dunia kopi sejauh ini, berjuang dan bekerja keras di dalamnya sampai sejauh ini.

Menurut gue ini adalah salah satu cerita manis-dari seribu cerita tentang perjuangan membangun sebuah usaha di dalam dunia perkopian. dan bisa di bilang, mungkin kalau gue gak ketemu dia dan gak kenal dia, gue gak akan bisa seperti ini..haha.

Dia adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang seketika bisa bikin detak jantung gue berhenti sejenak. #aih. Dia adalah wujud keindahan yang harus disyukuri. #aih. Dia seperti senja yang menawan dan selalu didambakan. #aih. haha. udah-udah, intinya setiap ketemu dia hari itu rasanya lebih menenangkan. #aihpalingserius.

Dia juga yang membuat gue harus berusaha kerja keras dalam mewujudkan salah satu mimpi gue, yaitu membuat coffeeshop sendiri. karena gue sadar saat itu, kenapa gue harus kerja keras. karena pada saat itu gue kenal dia ketika gue masih kerja jadi barista part time, sedangkan dia-udah bekerja di salah satu perusahaan asuransi yang bonafit di Jakarta, dan gue percaya saat itu, pasti umur kita masih gak beda jauh, makanya gue berani untuk memilih jalan ini. Haha. Jadi panjang deh ceritanya..

Jadi pada waktu itu, gue mengisi waktu jam kosong kuliah gue dengan menjadi barista part time disalah satu convenience store di jakarta, tepatnya di Gedung Summitmas yang berada di daerah Jend. Sudirman, Jakarta Selatan. selama gue jadi barista, gue selalu menempatkan customer itu seperti temen gue sendiri, jadi gak ada canggung disitu, karena mereka sering ngopi juga ditempat gue, jadi gue gak mau sekedar jual beli aja tanpa menjalin suatu hubungan di dalamnya, hubungan disini dalam arti silaturahmi loh ya atau bisa juga untuk menambah relasi, ohiya ditambah gue orangnya suka ngobrol, jadi kalo setiap ada customer, gue juga gak cuma coffeetalk aja, kadang juga cerita tentang masalah kerjaan, cerita kondisi jalanan yang macet, sampe ada juga yang cerita masalah pribadinya alias curhat soal percintaan. haha seru juga ya, jadi pendengar yang baik untuk orang lain. dan akhirnya, beberapa yang dulunya adalah customer gue; laki-laki dan perempuan, sekarang kita malah jadi temenan dan pernah ngopi bareng.. asik kan.

Lanjut setelah cerita itu, kok gue merasa ada yang aneh ya, ketika gue ketemu sama customer yang satu ini,. Fyi, ngobrol adalah hal yang menjadi kebiasaan gue lakuin ketika ketemu sama customer dan gue merasa enjoy, tapi engga sama dia. ketika gue ngobrol sama dia aliran darah gue berasa cepet. alias deg-degan. haha. gak mungkin. masa iya sih. akhirnya disitu gue coba tetap tenang. sambil buatin kopi untuk customer yang lain.

Sehari-dua hari atau satu minggu menurut gue itu masih tahap awal untuk mengenal seseorang. tapi bagaimana kalau sebulan-tiga bulan, bahkan lebih apakah itu masih bisa dibilang fase sebuah perkenalan? enggak mungkin. karena gue percaya sesuatu hal yang menjadi suatu kebiasaan dilakukan, ternyata itu bisa membuat kita lebih memahami. secara gak sadar, saat itu gue hampir hafal semua nama customer yang sering repeat order dan gue juga tau apa yang akan mereka order. tapi berbeda ketika sama dia.

Gue masih inget banget sampe sekarang, dia selalu order ice dolce latte, more condensed milk, less coffee and less ice, ice-nya 5 cube. itu yang selalu dia order. haha. detail banget ya. gokil. tapi itu kenyataan yang pernah gue lakuin. kebayangkan sebarapa seringnya kita ketemu? hampir 5/7 dalam seminggu. customer yang lain mungkin susah untuk gue tebak kapan mereka akan dateng, karena suka gak tentu, tapi engga sama perempuan yang suka senyum ini. gue inget, dia selalu dateng pagi sekitar jam 08.00-an untuk order kopi.

karena masih pagi juga, jadi gue selalu ketemu dia dalam keadaan on point, alias she is beautiful, cantik parah, make up-nya flawless, lipstiknya merah menandakan dia orangnya berani, kadang juga lipstiknya warna pink menandakan dia orangnya juga suka kasih sayang. haha. enggak-enggak. itumah gue ngarang aja soal warna lipstik. terlepas dari itu semua, dia anaknya baik, sungguh inner beauty ada pada dirinya, alias bikin gue terjun dari tebing kalo liat dia, haha dosa gak sih gue. abisnya dia murah senyum, ah melting lah pokoknya kalo liat dia senyum. haha. ketika gue ngobrol sama dia juga gue ngerasa nyambung, sampai akhirnya gue bisa tahu ternyata dia adalah lulusan dari universitas luar negeri, tapi dia mau kerja di indonesia, sumpah anaknya humble bgt dan she's a good girl brads.

Dan pada akhirnya..

Tidak ada hal yang pantas untuk disyukuri setelah gue kenal dia, karena dia yang membuat gue lebih bisa menghargai waktu, waktu pertemuan kita.

dimana obrolan tanpa sekat yang membuat kita dekat namun kita tidak saling terikat. 

Dan pada kenyataannya.

semua ini harus disadari bahwa sejatinya rumah bukan sekedar tempat, melainkan perasaan.

dan gue yakin, semua pertanyaan itu tidak semua langsung ada jawabannya sekarang.

dan semenjak itu, motivasi gue berubah untuk selalu mengimplementasikan kalimat ini.

"membuat kopi adalah panggilan hati. dan membuat bahagia adalah kecanduan hati."

haha. Boom!

Panjang juga nih cerita, haha.. Oiya dia apakabar ya sekarang? masih kerja di tempat yang lama gak ya? apa udah pindah? apa mau lanjut sekolah lagi diluar? apa udah nikah mungkin? hm. semoga aja belum. haha. aamiin. tapi sampai sekarang pun gue masih belum tau juga kabarnya dia sekarang dimana.. sampe sekarang juga masih jadi pertanyaan buat gue siapa nama panjang aslinya dia? karena dulu gue pernah cari social medianya tapi belum pernah ketemu sampai sekarang..

semoga dia dalam keadaan sehat-sehat aja ya. semoga dia juga masih suka kopi. haha. semoga dia baca dan gue mau ngajak dia main ke tempat kopi gue; Kakaku Coffee Roasters. dan kalaupun dia udah nikah dan ternyata udah berkeluarga, gue mau minta izin untuk pertama kali dan akan menjadi terakhir kalinya, yaitu minta foto di tempat kopi yang gue buat, karena gue mau kasih tahu ke semua orang bahwa salah satu cerita gue sampai bisa membangun tempat kopi ini, cerita perjalanan panjang gue di dunia kopi sampai saat ini adalah salah satunya karena dia. karena dia yang berhasil membuat gue jatuh cinta sama dunia kopi, dan itu semua terjadi karena berawal dari pertemuan gue sama dia. Makanya gue bersyukur banget sekarang, bisa kenal sama perempuan yang senyumnya cerah seperti sinar matahari pagi itu.

Demikian cerita diatas adalah salah satu kisah pahit dan manisnya perjalanan kehidupan gue. haha. enjoy.. apapun itu, gue tetap berusaha untuk selalu bersyukur dan terus berjalan untuk melanjutkan kehidupan kedepannya.

Sekali lagi terimakasih, terimakasih untuk kamu. Riri, yang menjadi pemeran utama di bagian isi cerita ini.

Akhir kata,
Assalamualaikum.

Minggu, 09 September 2018

Sunrise Terbaik se-Asia Tenggara ada di Gunung ini!



Assalamualaikum geng!

     Karena Indonesia itu secara geografis terletak di antara dua benua yaitu benua Asia dan benua Australia, juga terletak di dua samudra yaitu samudra Hindia dan samudra Pasifik.  Jadi udah gak heran kan? kalo setiap destinasi yang ada di negara tercinta kita ini semuanya mempunyai keindahannya masing-masing. Apalagi keindahan saat ada diatas puncak gunung,  susah diungkapkan dengan kata-kata deh geng.

     Dan kali ini yang gue mau ceritain adalah kenapa sih lo wajib pergi ke dataran tinggi a.k.a Gunung? karena di Gunung itu selain akan menambah experience lo, disana juga lo bisa lihat sebenar-benarnya pemandangan yang indah, ini gak akan lo dapetin ketika lo berada di dataran rendah atau pantai-yaiyalah, dan kita patut bersyukur sebanyak-banyaknya atas kekuasaan Sang Pencipta alam semesta yang telah menciptakan karyanya yang maha agung, dan menciptakan kamu yang maha penenang hati. Iya kamu, semoga ibu kamu baca tulisan ini ya..lol!

Kemana liburan lo kemarin? Kalo gue pergi 

ke Gunung Prau.

     Semoga bahagia ya geng! Kaya gue yang bahagia banget bisa pergi ke Gunung, dan sebelum pergi biasakan izin sama orangtua dulu, baru ke dia. Biasakan pergi dengan izin, jangan sengaja pergi untuk dicari, apalagi tiba-tiba pergi…kan jadi curhat ini namanya. Ya intinya kasih kabar (masih curhat), biar semuanya sampai ke tujuan dengan selamat dan juga pulang dengan keadaan sehat wal afiat.

     Yuk baca baik-baik ya geng! Siapa tau bisa jadi bahan rekomendasi lo ketika pas mau liburan kesini dan kemana aja sih tempat yang harus lo datengin, dan ini beberapa liburan gue waktu gue pergi ke Prau, yang letaknya berada berdekatan dengan Gunung Dieng tepatnya di pulau Jawa, Dieng, Wonosobo, Jawa Timur.
(Ketika mau menuju Patak Banteng, Gunung Prau)
     16 Agustus 2018 pukul 22.00 WIB, gue mulai berangkat dari Jakarta menggunakan bus pariwisata yang udah di siapkan sama tim RICPALA, Ohiya RICPALA ini adalah project amal yang di garap sama anak RICMA (Remaja Islam Masjid Cut Meutia) dengan konsep mengaplikasikan unsur-unsur ajaran islam di alam terbuka. Jujur ini perjalanan yang panjang dan melelahkan guys, tapi seru! dan baru ada penyambutan yang istimewa ketika gue melewati purwokerto, gue disambut sama ladang sawah! beruntung sawahnya lagi mau panen semua dan lagi hijau, terbentang luas di kiri dan kanan jendela bus gue, sumpah ini sejuk banget di mata.

     Finally, 17 Agustus 2018 pukul 20.00 WIB gue tiba juga di Pintu masuk Dieng Plateu, Ohiya jangan khawatir geng! Biaya masuknya terjangkau banget yaitu 12.500/orang dan hari libur 15.000/orang. Setelah administrasi selesai, gue baru sadar ternyata udaranya dingin dan ini emang salah gue berangkat tanpa packing, karena sebelum berangkat kemarin ada kerjaan gue yang gabisa di tinggal sebelumnya alhasil jadi yang gue bawa cuma yang penting-penting aja, buat temen-temen jangan ikutin gue ya, karena di Gunung itu dingin loh, pas baru sampe homestay aja udaranya udah di 10c kurang lebih, kebayang dong diatas nasib gue gimana nanti. Jadi gue saranin kalo lo kesini bawa jaket yang super anget ya biar tubuh terjaga dari dingin, dan kalo sikapnya dia yang lebih dingin, biarin aja. Jangan lo kasih jaket, gue saranin doain aja namanya, pasti Allah yang akan bales, Allah bikin dia jadi Hipo, nah disitu baru dia sadar pasti dia butuh lo, ya walaupun gak bisa buat angetin karena belum jadi muhrim, ya minimal lo bisa nenangin dia dan itu tandanya doa lo langsung di jabah.. cie!

Bukit Sikunir
Setelah istirahat dan prepare gue bareng rombongan baru keluar dari Homestay itu jam 03.30 pagi. Dan karena pas jalan menuju Bukit Sikunirnya macet, alhasil ketika sampai di titik tujuan udah terdengar suara adzan subuh, ya gimana ya sebagai calon imam yang baik dan sholat di awal waktu juga adalah amalan yang di cintai sama Allah swt dan rasul-Nya jadilah gue bareng rombongan solat Subuh berjamaah dulu, ya kurang lebih Subuh disana jam 04.15 AM. Jadi setelah menunaikan kewajiban baru kita semua mulai nanjak ke Bukit Sikunir. Nanjak jadi tenang karena udah Solat Subuh berjamaah, apalagi makmumnya kamu, nanjaknya makin lebih tenang.

     Dan ini adalah beberapa dokumentasi yang berkesan menurut gue ketika berada di Bukit Sikunir, Ohiya, kita sampai di puncaknya pukul 05.00 WIB loh, lumayan cepet sih karena emang Bukit ini berada dibawah 2000 mdpl;
           
           (Keseruan bareng keluarga besar RICPALA di atas Bukit Sikunir)
(Kalo bisa jangan Selfie diatas puncak Bukit Sikunir, rugi!)

(Moment RICPALA lagi lepasin sayap banner ketika udah di Sikunir)
Demi si Garis Kuning a.k.a Sunrise yang proses munculnya sedikit-sedikit kaya puteri malu, gue rela nunggu lama, karena menurut gue bukan soal waktu, tapi bagaimana kita menghargai waktu yang selama ini sudah kita perjuangkan dan disini gue juga belajar merenungi keindahan yang telah Tuhan ciptakan bahwa ternyata bumi ini begitu menakjubkan. Ini baru bumi dunia, gak kebayang kan gimana bumi surga yang telah Allah ciptakan untuk balasan orang-orang yang beriman dan berakal. Biarin, biarin, biarin aja pokoknya balik dari sini gue mau tobat.
(Ini dimana gue menyaksikan matahari lagi kasih senyumnya buat gue di pagi hari,
kurang kopi ama koran. lol!)
            
   (Kondisi emang lagi ramai pengunjung waktu gue sampe di puncak Bukit Sikunir)
 Disini gue bangga bisa lihat keindahan yang super keren ini dari atas Bukit Sikunir, bahagia itu se-sederhana itu ya ternyata. Karena katanya jika standar bahagia kita adalah hal terkecil dan selalu bersyukur maka Allah akan cukupkan, dan semuanya akan terasa lebih indah dengan bersyukur. Lama-lama sok paling bener aja ya gue? Ustad bukan, Guru ngaji bukan, calon suami juga-iyakan ya kalo ini? semoga ibu kamu baca tulisan ini ya..
(Sunrise terbaik di puncak Bukit Sikunir. /Armalina)
     Ohiya di Bukit Sikunir ini jangan takut kekurangan makanan ya geng, karena disini banyak yang jualan dari makanan ringan sampai makanan berat. Track disini juga gak begitu sulit makanya jangan heran kalo banyak keluarga pada bawa anak kecil pergi kesini, banyak juga yang pergi bareng pacar, sahabat, dari sahabatan terus jadi pacar, dan sampe mantan pacarnya sahabat juga diajak.
(Ini spot menghadap Telaga Warna yang sedikit ekstrim, karena sebenernya bukan tempat untuk foto dan gak ada yang jagain tebing di ujung ini, demi hasil terbaik emang harus  usaha yang lebih)
     Jangan sedih kita gak cuma di gunung aja, kita juga pergi ke beberapa destinasi wisata yang banyak spot fotonya dan gak kalah keren! Kita pergi ke Jembatan merah putih, Tebing telaga warna dan theater dieng, jangan ragu untuk kesini karena lo bisa masuk cuma bayar 15.000/orang sepuasnya tapi hati-hati juga ya kalo foto dekat tebing karena belum semuanya di kasih pembatas dan jangan merusak apapun karena alam ini harus kita jaga.
(Masih disekitar tempat Wisata dengan background Telaga Warna)

Tibalah Saatnya Menuju Gunung Prau.

     Akhirnya ini waktu yang gue tunggu-tunggu, prepare logistik dan tenda udah siap dari semalem, mau tidur tapi gak bisa pules karena udara di homestay makin berasa dinginnya, dan jam 15.50 WIB kita berdoa untuk siap-siap nanjak agar dimudahkan semuanya. Group laki-lakinya; kalo dari yang gue liat pada masih semangat-semangatnya buat bawa carrier, pakaiannya ada yang masih wangi parfum bulgari, sepatunya masih menunjukan kejantanan mereka. Group perempuan; udah mulai panik barang apa aja yang harus di bawa, barang apa aja yang bagus buat di foto nanti di puncak, yang pasti sleeping bag gak ketinggalan. 

     Setelah pembagian kelompok, lalu kita semua langsung menuju ke Pos 1, dan kaki gue langsung berasa berat, pundak jadi lemes tapi hati kecil masih semangat buat sampai ke atas, pelan-pelan gue paksain jalan di tengah track yang penuh debu, ohiya debu ini yang bikin nafas gue agak terganggu dan setelah gue nanya sama warlok (warga lokal)-penjual semangka, ternyata emang belum turun hujan, jadi itu yang menyebabkan banyaknya debu. Setelah sampai di Pos 2, istirahat sebentar langsung lanjut nanjak lagi dan seiring waktu berjalan warung yang jualan semangka semakin jarang, ini menunjukkan jarak yang gue lalui udah mulai cukup jauh, untung gue minta coklat coki pas masih di bawah, coklat ini ngebantu banget buat naikin mood dan nambah semangat lagi.
(Apa lagi yang lo lakuin ketika di gunung? selain lihat pemandangan alam yang indah, saling membantu pemandangan yang paling indah juga loh)
     Berangkat lagi dari Pos 2, kelompok yang lain ada yang jalan duluan karena mereka ngejar mau bikin tenda, kelompok gue jalan hampir paling belakang karena ada beberapa temen gue perempuan yang udah mulai capek dan udaranya semakin dingin jadi bikin gerak makin terbatas, dari pos 2 menuju pos ke 3 itu sekitar sore jam 16.00 WIB, kita semua saling bantu karena dari awal berangkat di pos 1 tracknya itu sampe pos 4 (summit) masih nanjak terus, dan yang bikin lama adalah tracknya itu yang curam jadi kita harus saling bantu agar kita semua naik sampai di puncak. Jadi lo harus lebih hati-hati lagi ya sama langkah kaki lo biar terhindar dari musibah. Dan menurut gue track yang paling menantang adalah ketika dari Pos 3 sampe ke summit, itu bisa bikin dengkul nyium bibir, pundak makin berasa karena tracknya lumayan curam.
(Ini salah satu moment yang tertangkap kamera yang bakal selalu gue inget dari keluarga ini,
senyum kebahagiaan di setiap wajahnya)
Akhirnya setelah gue melewati itu semua dengan cara bersusah payah, langsung ini perasaan rasanya terbayar banget geng, Gokil! Masyaallah! bisa lihat pemandangan dari atas puncak Gunung Prau. Dan di akhir perjalanan ini ada pelajaran yang gue ambil yaitu ternyata kita hanyalah manusia yang tak ternilai dimata Tuhan, karena jika dibandingkan dengan seluruh keindahan yang telah ia ciptakan kita masih tidak ada apa-apanya, gue juga belajar untuk bisa menerima kekurangan teman dengan tulus sebab cita-cita kita sama yaitu bisa sampai ke puncak dengan selamat. 
(Buat kamu yang entah dimana sekarang, aku cuma mau kamu jaga perasaan kepada siapapun karena aku minta sama Allah, kamu yang terjaga hanya untuk aku) Jiah malih bisa aje.
(Sunrise terbaik se-Asia dan juga tanda-tanda kebesaran Allah SWT, hamba adalah manusia yang hina tidak ada apa-apanya, ampuni dosa-dosa hamba, keluarga dan teman-teman hamba ya Allah.. Aamiin)

     Pelajaran pribadi yang bisa gue ambil adalah; pada hakikatnya kita adalah manusia yang hidup di dalam kesendirian, sampai kita mati pun kita di dalam kubur sendiri dan kesepian, lantas siapa yang akan menemani kita? Nah, itu dia di agama islam diajarkan bahwa sebaik-baiknya temanmu adalah amalan solehmu atau amal baikmu sendiri yang telah engkau kerjakan, maka dari itu, “cintailah orang yang engkau cintai dengan secukupnya, karena orang itu akan mati juga tetapi jika engkau mencintainya untuk mendapatkan ridho dari Allah swt, InsyaAllah cinta yang engkau perjuangkan akan Allah jadikan abadi dan Allah pertemukan untuk selamanya nanti di surga.” AAMIIN.
(Best Part adalah ketika lo bisa mencari kebahagiaan dengan cara lo sendiri,
walaupun absurd menurut orang lain sekalipun, let's do it and enjoy your life!)
(Ketika semua orang sibuk dan gak mau mendengar masalah yang lo punya, terkadang lo harus ambil pilihan sejenak  untuk menyendiri, ceritakan semuanya pada alam, karena disaat itu jagat raya yang lebih mengerti kondisi hati kita)

(Terima kasih Prau, Karena kamu aku lebih mengenal siapa diri ini, karena kamu aku lebih
memahami apa artinya hidup bila sendiri, dan karena kamu juga aku lebih mencintai apa yang aku miliki saat ini.)


           
(Panorama yang disuguhkan oleh Gunung Prau di malam hari, beruntung bisa lihat The Milky Way dengan kepala mata sendiri, dan disini aku  langsung berdoa; ya Allah, aku mau ketika melihat pemandangan ini lagi, aku tidak lagi sendiri/Photo by:Melta)

(Ditutup dengan moment terbaik yang paling membahagiakan dan juga adalah salah satu cita-cita gue yang terkabul; bisa ngopi diatas gunung. (-)pisang goreng.)
Sedih memang tapi ini cukup menjadikan pelajaran bahwa sejatinya hati ini berhak engkau bahagiakan dan engkau pula yang menentukan kepada siapa engkau bagikan kebahagiaan itu.. 
Sampai jumpa di cerita berikutnya! Semoga kita bisa bertemu di lain kesempatan dan jangan lupa sapa aku dijalan saat kita berpapasan..

Senin, 04 Januari 2016

Hal apa aja sih yang bisa dilakuin selama liburan?

Sungguh nikmat rasanya libur panjang akhir tahun 2015 ini karena apa? Karena gue gak pergi kemana-mana, tp ga ngapa-ngapa ternyata lebih menyenangkan jika waktu libur panjang akhir tahun itu gue habiskan di rumah sebab masih banyak kerjaan yang belum gue kerjain pada saat bukan waktu libur panjang kaya gini atau ide-ide yang pengen gue tuangin; hobi gue adalah ngegambar jadi gak mungkin kan tuangin ide-ide di panci udah pasti di buku gambar fix. Jadi...daripada gue gila gara-gara liburan yang gak pergi kemana-mana sedangkan gue lihat temen-temen gue pada liburan, lebih baik gue ngelakuin hal-hal yang produktif; bikin anak contohnya...iya sih produktif tapi abis itu diusir sama orangtua. Yang bener produktifnya positif dong pasti, alhamdulillah liburan akhir tahun ini begitu berkah buat gue karena dapet orderan untuk desain pomade(usaha temen), ngelukis muka cewe(pacar temen) dan hobi yang menghasilkan itu menyenangkan udah gitu lumayan biar gak inget kalo lagi liburan hehe sekalian juga bikin mural, ngegambar, ngelukis, mijitin nyokap, bantuin bokap, ngajarin adek ngaji biar makin sibuk dirumah (sorry yang 3 terakhir itu pencitraan) dan akhirnya gak terasa liburan udah selesai dan gue sangat menikmatinya wa-lau-pun di rumah dan orang-orang masih ada aja yang kurang liburan, karena apa? Karena mereka tidak bisa menikmati waktu kesendirian di saat liburan, sebab ketenangan dalam kesendirian itu liburan yang menyenangkan..itu!(TAKBIR)

Selasa, 27 Oktober 2015

Ada event seru di Pantai Karnaval, Ancol

Bahagia itu sederhana, sederhana itu bersyukur, bersyukur itu nikmat.

Maybe i don't have words to describe why i feel nervous when i saw this awesome car in front my face, dari mata turun ke hati, apa ini yang namanya cinta? Berdebar meledak-ledak meleleh didalam.
Gak asing mobil tua ini sering kita lihat di jalan raya masih berjaya demi diakui keberadaannya ia melawan arus, ombak, gencatan modernisasi di era global bertahan menjaga kepercayaan, pengorbanan materi dan perasaan seseorang.

Tepat 24 April 2015 diadakan Jambore Volkswagen ke-47 di Pantai Carnaval Ancol, Jakarta beruntung gue bisa ikut meramaikan. Believe or not? Hampir ada 500 mobil yang hadir selama acara berlangsung dari tanggal 24-26 April 2015, gak heran sih kalo terdengar kabar sampai keluar negeri. Karena sebenarnya acara ini dibuat untuk pecinta volkswagen se-Asia...and surprise!!! Ada salah satu pria istimewa yang bernegara asli Jerman dan dia pecinta volkswagen, dia datang langsung ke Indonesia dari Jerman menggunakan mobil vw combinya dengan seorang diri menempuh sekitar 5.000km(kalo ga salah), its amazing.

Berikut foto-foto yang bisa gue abadikan, moment yang jarang banget bahkan susah gue dapetin and over all, the best experience bangettt. Dari ikut semua acara yang dibuat sama panitia, kumpul bareng, berbagi ilmu, surga pindah ke dunia bisa lihat volkswagen sebanyak itu, kenalan sama orang baru, kenalan sama kamu, iya kamu i love you.